Friday, December 5, 2008

Menumbuhkan jiwa seni pada anak

Dengan seni hidup akan lebih indah
Ada perpaduan warna, suara, gambar,dan irama yang bisa kita rasakan
Damai dan menentramkan tatkala rasa itu bergejolak dalam dada

Sepenggal kata-kata manis yang diucapkan oleh Hasan Basri, psikolog sosial UGM tentang apakah seni itu. Seni adalah sesuatu yang dirasakan dan selalu menyenangkan. Seni dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan rasa seseorang. Bagus, jelek, manis, cantik, itulah rasa seni yang timbul secara otomatis dalam diri setiap orang.
Dalam seni adalah ada sebuah maksud komunikasi. Kita berkomunikasi melalui tubuh menggunakan gerak isyarat, sikap tubuh, ekspresi wajah dan gerak refleks. Seni adalah bahasa bergambar yang bisa membuat kita untuk mengerti dan mengakses kedua hal, baik persepsi secara sadar maupun tidak sadar dan emosi-emosi.
Seni dimiliki masing-masing individu ketika ia berada dalam kandungan si ibu. Seni diolah lewat kandungan, dan masa kanak-kanaklah adalah masa yang penting untuk pertumbuhan jiwa seni. Masa anak-anak adalah masa yang menyenangkan dan membahagiakan. Ada 3 ciri yang mendasari dan mendominasi dunia anak, diantaranya,
1. Adanya rasa kebahagiaan pada diri anak-anak, yaitu kondisi ketika batin masih merasa tenteram.
2. Adanya kebebasan pada diri anak-anak, yaitu pada anak-anak tidak ada ketergantungan psikologis baik pada seseorang maupun kepada masyarakat tentang nilai-nilai, tentang kebenaran, tentang keindahan yang harus diikuti.
3. Adanya subyek aku pada diri anak-anak, yaitu karena adanya kebahagiaan dan kebebasan dalam diri anak-anak secara total, maka diri menjadi lebih penting sekali, sehingga kepribadian dapat menentukan penuh.
Sifat dasar anak inilah yang menjadi alasan mengapa seni harus ditumbuhkan sejak masa anak-anak. Mengembangkan jiwa seni pada anak merupakan hal yang perlu berjalan beriringan dengan kecerdasan kognitif. Inilah yang dinamakan dengan keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri. Otak adalah organ tubuh terpenting manusia yang berfungsi sebagai pusat kontrol dan pusat kendali atas semua sistem dalam tubuh. Otak merupakan organ inti kecerdasan dan kemampuan berpikir manusia.

Menurut riset Prof Regar Sperry otak cenderung membagi aktivitas menjadi dua yaitu, aktivitas otak kiri dan aktivitas otak kanan. Bila yang satu aktif yang lain cenderung in aktif. Fungsi otak dibagi dibagi 2 :
• Otak kanan -- KREATIF — Bentuk, Intuisi, lagu &musik, warna warni, simbol, gambar, imajinasi, mengkhayal
• Otak kiri – ANALITIK — Bahasa verbal, matematika, logika, angka-angka, urutan-urutan, penilaian, analisis, linier

Pertumbuhan otak anak paling pesat terjadi pada usia 0-2 tahun, dimana volume otak akan mencapai 80%. Akan tetapi tidak berarti bahwa perkembangan otak berhenti hanya sampai di situ saja. Volume otak anak terus berjalan hingga usia 12 tahun. Bahkan setelah usia 12 tahun, nutrisi dan stimulasi bagi perkembangan otak masih tetap sangat dibutuhkan.
Akhirnya terjawab sudah mengapa seni mulai ditumbuhkan sejak masa anak-anak. Keseimbangan otak kanan dan otak kiri sangatlah menjadi faktor penting dalam pertumbuhan otak. Seni merupakan sesuatu hal yang membantu keseimbangan otak kanan kita. Berdasarkan penelitian, anak yang tumbuh tanpa dibarengi dengan kemampuan seni maka kehidupannya akan menjadi gersang. Anak menjadi kaku, tidak hanya dalam berinteraksi dengan lingkungan tapi juga dalam memandang persoalannya. Sebagai informasi, persentase keberhasilan seseorang itu 77 hingga 80% ditentukan oleh Emosional Quation, baru selebihnya Intelegence Quation.

Manfaat pendidikan seni bagi anak
1. Anak jadi lebih mudah menyerap masukan dan saran yang diberikan.
2. Kepekaan terhadap alam menjadi lebih baik karena terbiasa membuat sesuatu yang indah.
3. Memberikan kesenangan dan dapat membantu buah hati mempelajari berbagai ketrampilan yang perlu dikuasai, atau sesuatu dengan bakat mereka.
4. Membantu anak mengekspresikan dan mengembangkan kreatifitasnya dengan bebas.
5. Anak mampu mengendalikan emosi, perasaan sedih atau senang. Emosi itu dapat di curahkan melalui karya seni yang mereka hasilkan.
6. Imajinasi anak bisa berkembang lewat karya yang dihasilkan.
7. Membangun perasaan pada anak dan memberi banyak pengalaman seni kreatif.
8. Apresiasi mereka terhadap keindahan akan tumbuh dan berkembang dalam dirinya. Kalau kepekaan itu sudah tumbuh, anak bisa menghasilkan karya yang bagus.
9. Pendidikan seni bisa memberi pengaruh positif dalam hal persepsi emosi anak.
Untuk anak-anak, kegiatan seni adalah sebuah kegiatan yang spontan. Anak kecil akan menggunakan segala materi, yang lengket sekalipun untuk membuat tanda, mengotori semua permukaan yang dapat dicapainya. Itu adalah cara mereka untuk menjelajahi diri mereka sendiri yang berhubungan dengan lingkungan sekitar.
“Pertumbuhan jiwa seni setiap anak berbeda. Itu tergantung lingkungan yang kondusif dan peran orangtua. Jadi karena pengaruh itulah, jiwa seni yang dimiliki oleh setiap orang berbeda-beda intesitasnya dan kualitasnya,“ ungkap Prof Hasan. Ia menambahkan bahwa pelatihan terhadap seni juga menjadi faktor pengembangan seni pada anak.
Lingkungan kondusif adalah lingkungan dimana anak bisa merasakan kebahagiaan dan kebebasan berekspesi. Lingkungan keluarga yang ramah, harmonis, dan nyaman akan semakin memacu pengembangan jiwa seni anak. Tak hanya itu saja, perabot rumah atau fasilitas yang digunakan mereka di rumah juga mempengaruhi jiwa seni, karena di situ mereka melihat banyak sekali perpaduan warna dan bentuk. Dari inilah mereka bisa merasakan sesuatu yang memunculkan sense of art pada jiwanya.
Memperkenalkan anak pada dunia seni pun selayaknya secara perlahan dan tidak dibatasi. Orang tua sangat memiliki peran penting dalam membentuk jiwa seni pada anak. Orangtua harus peka terhadap kesenangan anak. Misalnya, jika anak menggambar langit dengan warna merah jambu, sebaiknya tidak terburu disalahkan, karena lama-kelamaan hal itu dapat menyebabkan anak menjadi tidak percaya diri dan ujung-ujungnya mematikan kreativitas. Berikanlah media bagi anak untuk mengekspresikan diri terutama jika anak memiliki minat besar di bidang tersebut, maka ikutkan mereka dalam sebuah sanggar, mengikuti lomba, kegiatan ekstra kurikuler di sekolah, dan masih banyak lagi.
“Pujian dari orangtua sangat penting diberikan pada orang tua ketika anak berhasil melakukan sesuatu. Pujian bagi seorang anak merupakan sebuah penghargaan tersendiri yang membuat mereka bisa melakukan penerimaan terhadap segala seguatu. Pujian menjadi motivasi bagi mereka,”ungkap Hasan.
Seni menghaluskan setiap jiwa individu. Lewat seni, keindahan selalu bisa dirasakan.
BOX
Tips
Apa saja yang bisa menumbuhkan jiwa seni pada anak
1. Orangtua harus dewasa dalam memahami dan memandang kreativitas anak
2. Berikan mereka kebebasan. Seni memunculkan kreativitas dan kreativitas membutuhkan sebanyak mungkin kebebasan dalam berkarya. Tidak ada cara yang salah dalam mereka menggambar, melukis atau mewarnai. Mengarahkan dan memberi saran terlalu banyak pada si Kecil saat ia berkreasi dapat menghambat kreativitasnya. Biarkan ia berkreasi sesuka hati, tetapi bila ia bertanya atau minta pertolongan, anda selalu siap untuk membantunya.
3. Koleksi karya-karyanya. Tingkatkan rasa keberhasilan anak dengan menggantungkan gambar-gambar atau karya-karyanya disekitar rumah, ditempel di kulkas dengan magnet, di ruang bermain, di pintu kamarnya, di kaca rias kamar anda, di dekat tempat tidur Anda. Kalau ia suka bernyanyi atau menari, biarkan ia menampilkannya pada Anda. Tapi jangan memaksanya untuk tampil di depan umum jika ia tidak mau.
4. Berceritalah. Jangan terlalu bergantung pada buku-buku cerita anak saja, Anda juga bisa bercerita padanya dengan menciptakan karakter-karakter sendiri. Libatkan anak dengan memintanya untuk membantu menyelesaikan masalah dari karakter-karakter tersebut. Cara yang lain seperti meminta anak untuk menyelesaikan cerita juga bisa dilakukan.
5. Ajari anak Anda mengenal dunia seni. Membacakan buku cerita yang sesuai dengan umurnya, mengajaknya mendengarkan musik, mengajak mereka dalam setiap festival kesenian seperti ke pameran lukisan, pertunjukan wayang, dan sebagainya. Biasakan anak untuk mengenali karya seni, sastra, dan musik.
6. Lihat lebih jauh dari bidang seninya. Ada banyak tempat untuk mengembangkan seni mereka. Anak bisa pintar bermain pasir (yang nantinya bisa membantu dia menjadi ilmuwan, arsitek, insinyur) atau di dapur, atau bahkan di lemari pakaian (ia bisa menjadi perancang mode). Selain itudengan memasukkan anak ke sanggar-sanggar seni atau mengikutkan mereka pada les kesenian semakin bisa mengasah dan melatih jiwa seni mereka. (Oleh Olivia Lewi Pramesti)

courtesy of http://koranjogja.com

No comments: